Pastikan Aman Dikonsumsi, UPT Puskesmas Belakang Padang Pantau dan Periksa Jajanan Takjil

Belakang Padang – Memastikan aman dikonsumsi masyarakat, UPT Puskesmas Belakang Padang melakukan pemantauan dan pemeriksaan pengawasan jajanan takjil dan minuman segar berwarna di jalan Merdeka sekitaran Bungsu Mart dan Dataran Lang Lang Laut, Jum’at (7/3/2025)
Takjil menjadi menu favorit saat berbuka puasa, namun potensi kontaminasi dan penggunaan bahan berbahaya tetap menjadi perhatian.
Kepala UPT Puskesmas Belakang Padang, Syamsurizal, SKM mengatakan petugas Puskesmas mengambil sampel jajanan takjil dan mengujinya menggunakan test kit khusus.
“Mereka membeli sampel lalu memeriksanya. Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya bahan berbahaya seperti formalin, boraks, Rhodamin B, dan Methanil Yellow,” kata Syamsurizal, SKM
Diakuinya apabila ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, pihaknya akan memberikan pembinaan dan peringatan kepada pedagang. Namun, Syamsurizal, SKM mengingatkan konsumen juga harus lebih waspada terhadap jajanan yang mereka konsumsi.
“Masyarakat harus lebih awas dan mengenali ciri-ciri makanan yang tidak aman. Jangan hanya tergiur dengan tampilan menarik atau harga murah,” tambahnya.
Beberapa zat kimia berbahaya sering ditemukan dalam jajanan, terutama selama bulan Ramadan. Berikut ciri-ciri makanan yang mungkin mengandung bahan berbahaya:
Formalin yang biasa digunakan untuk pengawet, tidak mudah basi meski disimpan dalam suhu ruang. Ciri cirinya tekstur lebih kenyal dan keras. Bau menyengat seperti obat atau antiseptik. Rasa agak pahit dan tidak alami.
“Biasanya ditemukan pada tahu, mie basah, ikan asin, bakso, dan daging olahan,” ujarnya.
Kemudian boraks yaitu bahan pembersih yang sering disalahgunakan dalam makanan memiliki tekstur lebih kenyal dan kaku. Warna lebih mengkilap, rasa agak getir atau pahit.
“Bisa menyebabkan gatal atau iritasi tenggorokan. Sering ditemukan dalam bakso, mie basah, lontong, kerupuk, dan cilok,” katanya.
Rhodamin B jenis pewarna tekstil merah yang berbahaya bagi kesehatan. Ciri-cirinya berwarna merah mencolok, lebih terang dari warna alami.
“Larut dalam air dengan warna yang tidak merata. Meninggalkan noda pada tangan atau mulut setelah dikonsumsi, rasa agak pahit. Biasanya ditemukan dalam kerupuk warna-warni, sirup, es lilin, terasi, dan saus cabai,” ujarnya.
Lalu ada Methanil Yellow sejenis pewarna tekstil kuning yang sering disalahgunakan. Warna nya kuning sangat terang dan mencolok. Tidak mudah larut dalam air secara merata. Meninggalkan noda pada tangan atau alat makan, rasa agak pahit dan tidak alami.
“Sering ditemukan dalam tahu kuning, kerupuk kuning, mie kuning, dan gorengan,” katanya.
Agar terhindar dari makanan yang mengandung zat berbahaya, masyarakat disarankan untuk memilih makanan dengan warna alami, tidak terlalu mencolok.
Memeriksa tekstur makanan, jangan tergiur dengan yang terlalu kenyal atau tahan lama. Menghindari makanan yang beraroma tidak wajar. Membeli makanan dari pedagang yang terpercaya atau membuat sendiri di rumah.
“Memastikan produk kemasan memiliki label BPOM. Jika menemukan makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, masyarakat dapat melaporkannya ke UPT Puskesmas Belakang Padang,” ujarnya.
Ditambahkan salah satu petugas puskesmas, Ficka, kalau dilihat secara kasat mata jajanan takjil warnanya pasti mencolok cuma untuk spesifikasinya apabila sudah dirasakan itu biasanya pahit dan bila sampai ke tenggorokan terasa tidak enak.
“Alhamdulillah, pemantauan hari ini tidak kita temukan jajanan takjil yang mengandung bahan berbahaya, hanya beberapa jajanan takjil dan air minum berwarna kita ambil sampelnya guna mendeteksi bahan berbahaya” ungkap Ficka.
Sementara itu, Sekretaris Lurah Tanjung Sari, Nurasikin yang turut serta mendampingi petugas puskesmas dalam melakukan pemantauan dan pemeriksaan jajanan takjil menanggapi positif, dalam hal ini kepedulian daripada pihak Dinas Kesehatan melalui UPT Puskesmas Belakang Padang untuk antisipasi awal bagaimana pola konsumsi masyarakat Kecamatan Belakang Padang khususnya penikmat takjil agar tidak terkontaminasi hal hal yang tidak kita inginkan seperti takjil yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti zat pewarna yang dapat mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh dalam jangka waktu lama.
Ia menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih takjil dan memastikan makanan yang dikonsumsi berasal dari penjual yang terpercaya. Konsumen disarankan untuk memeriksa kebersihan tempat penjualan dan memperhatikan label yang tercantum pada kemasan produk.
Dengan pengawasan ketat dari UPT Puskesmas Belakang Padang diharapkan kualitas dan keamanan takjil yang dikonsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan dapat terjaga dengan baik, sehingga ibadah puasa dapat berlangsung dengan lancar tanpa gangguan kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Nafika jeaneta, SKL Dessi Suryaningsi, A.md, Putri Desyana Pratiwi ,SKM, Rusyadi Al Muhahimin, SKM., MKM, Velentino Hidayat serta dari Uspika,Kanit Intel Polsek Belakang Padang, Sekretaris Lurah Tanjung Sari Nurasikin dan Kasie Trantib Kelurahan Tanjung Sari.
#SalamSehat #UPTPuskesmasBelakangPadang #RusyadiAlMuhaimin


