12 Juni 2025

Kegiatan Skrining Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi Baru Lahir dan Pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital

Hari/ Tanggal : Selasa/ 10 Juni 2025
Pukul : 10.00 WIB – Selesai
Tempat: UPT Puskesmas Belakang Padang
Petugas :
1. Frincessca Wenny Ariyaty, Amd. Keb
2. Meri Ester Maulina, Amd. Keb

Giat :

Skrining penyakit jantung bawaan (PJB) dan skrining hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi baru lahir merupakan pemeriksaan wajib yang bertujuan untuk mendeteksi dini kondisi tersebut. Skrining PJB biasanya dilakukan dengan pulse oximetry, sementara SHK dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi. 

Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

PJB adalah kelainan pada struktur jantung yang terjadi sejak bayi lahir. Skrining PJB bertujuan untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini, sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat. Skrining PJB biasanya dilakukan dengan pulse oximetry, yaitu alat yang mengukur kadar oksigen dalam darah bayi. Kadar oksigen yang rendah dapat menjadi indikasi adanya PJB. 

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)

SHK adalah skrining untuk mendeteksi kekurangan hormon tiroid sejak lahir. Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. SHK biasanya dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan hormon tiroid. 

Pentingnya Skrining

  • Skrining PJB:Mendeteksi PJB sejak dini memungkinkan pemberian penanganan yang tepat, seperti operasi atau pemberian obat-obatan, untuk mencegah komplikasi serius. 
  • Skrining SHK:Mendeteksi SHK sejak dini memungkinkan pemberian terapi pengganti hormon tiroid sejak dini, sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan normal. 

Waktu dan Tempat Skrining

  • Skrining PJB:Biasanya dilakukan setelah bayi berusia lebih dari 24 jam atau sebelum bayi pulang dari rumah sakit jika bayi pulang sebelum usia 24 jam. 
  • Skrining SHK:Biasanya dilakukan setelah bayi berusia 2-3 hari atau sebelum bayi pulang dari rumah sakit. 

Tempat Skrining:

  • Skrining PJB dan SHK dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, atau klinik. 

Kesimpulan:

Skrining PJB dan SHK pada bayi baru lahir merupakan pemeriksaan yang penting untuk mendeteksi dini kondisi kelainan jantung bawaan dan kekurangan hormon tiroid. Pemeriksaan ini memungkinkan pemberian penanganan yang tepat sejak dini, sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan normal. 

#SalamSehat #UPTPuskesmasBelakangPadang #RusyadiAlMuhaimin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.